Pebasket Brooklyn Nets Cam Thomas (24) menggiring bola yang dihadang pebasket Milwaukee Bucks Khris Middleton (22) dan Giannis Antetokounmpo (34) dalam pertandingan lanjutan NBA di Barclays Center Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Rabu (1/3/2023). Dalam laga tandangnya itu Milwaukee Bucks berhasil meraih kemenangan atas Brooklyn Nets dengan skor 118-104. ANTARA FOTO/USA TODAY Sports via Reuters/Brad Penner/nym.
Jakarta (ANTARA) – Pebasket Brooklyn Nets Cam Thomas dipastikan bertahan setidaknya semusim lagi setelah menandatangani tawaran kualifikasi (qualifying offer/QO) senilai 6 juta dolar AS atau sekira Rp91,8 miliar di klub tersebut.
Berdasarkan informasi dari ESPN yang dikutip dari Jakarta, Kamis, Thomas yang berstatus restricted free agent (RFA), menerima tawaran tersebut setelah pihak Nets dan sang pemain gagal mencapai kesepakatan kontrak jangka panjang.
Setelah menandatangani QO, Thomas mendapatkan klausul larangan perdagangan penuh (full no-trade clause), sekaligus jalan menuju status unrestricted free agent (UFA) pada 2026.
Baca juga: Format NBA All-Star diubah lagi, AS vs dunia
Status UFA akan membuka peluang bagi Thomas untuk bernegosiasi bebas dengan lebih dari 10 tim NBA yang diperkirakan memiliki ruang gaji (salary cap space) cukup besar pada musim panas 2026.
Situasi itu membuat dia berpotensi mendapat kontrak bernilai lebih tinggi pada masa depan.
Cam Thomas dikenal sebagai salah satu pencetak angka paling menjanjikan di skuad Nets. Pada musim lalu, guard berumur 22 tahun itu membukukan rata-rata 22,5 poin per laga (ppg), 3,2 rebound per laga (rpg), dan 2,9 assist per laga (apg).
Catatan tersebut menempatkannya sebagai salah satu tulang punggung ofensif Brooklyn, meski tim masih berjuang memperbaiki performa secara keseluruhan.
Kontrak baru itu, kembali menjadikan Thomas sebagai bagian penting dalam rencana pelatih Jacque Vaughn untuk musim 2025-2026.
Baca juga: PJ Washington perpanjang kontrak 4 tahun dengan Dallas Mavericks
Nets sendiri masih dalam fase pembangunan tim seusai kepergian beberapa bintang dalam dua musim terakhir, termasuk Kevin Durant dan Kyrie Irving.
Langkah mempertahankan Thomas melalui QO dinilai sebagai keputusan strategis.
Selain memberi fleksibilitas bagi Nets dalam jangka pendek, keputusan itu juga memberi ruang bagi Thomas untuk membuktikan konsistensi performanya sebelum memasuki pasar bebas penuh dua tahun mendatang.
Jika mampu menjaga performa seperti musim lalu, Thomas berpeluang mendapat kontrak maksimal (maximum contract) dari Nets maupun tim lain yang membutuhkan bintang muda dengan kemampuan mencetak angka eksplosif.
Dengan demikian, musim 2025-2026 bisa menjadi momen krusial bagi karier Cam Thomas, sekaligus menentukan arah masa depannya di NBA. Selain itu, kesempatan tersebut menjadi momentum bagi guard itu untuk terus membuktikan diri guna menjadi bintang utama NBA pada masa depan.
Baca juga: Kawhi Leonard dan Clippers diduga manipulasi "salary cap"
Pewarta: Donny AditraEditor: Fitri Supratiwi Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.